Bahan Pembuatan Uang Kertas di Berbagai Negara
https://jakartainside.blogspot.com/2016/12/bahan-pembuatan-uang-kertas-di-berbagai.html
Bank Indonesia (BI) mengeluarkan dan
mengedarkan uang rupiah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun emisi
2016, baik uang rupiah kertas maupun uang logam. Bank sentral menjelaskan, salah satu
material yang digunakan untuk membuat uang kertas adalah serat kapas.
“Serat kapas lebih lentur, tidak
mudah sobek,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara
beberapa waktu lalu.
Tirta menyebut, pertimbangan
pemilihan serat kapas sebagai bahan baku uang kertas rupiah salah satunya
adalah lebih tahan terhadap kemungkinan dicoret-coret.
Beberapa negara lain pun menggunakan
bahan-bahan baku yang terbilang unik dalam pembuatan uang kertas mereka. Apa
saja? Berikut ini penjelasannya,
1. Inggris
Mengutip situs resmi bank sentral
Inggris, Bank of England, bahan-bahan baku pembuatan uang kertas poundsterling
dinamakan substrat.
Kertas yang digunakan untuk
pembuatan uang kertas poundsterling dibuat oleh produsen kertas khusus, terbuat
dari serat kapas dan campuran kain sehingga lebih kuat dan tahan lama.
Dengan menggunakan air, kain dilebur
menjadi serat-serat individual dan dibentuk menjadi gulungan kertas.
Per September 2016, Bank of England
mengedarkan uang kertas poundsterling pertama berbahan polimer, yang diklaim
lebih bersih, aman, dan kuat ketimbang uang kertas sebelumnya.
“Uang kertas polimer memberikan
resiliensi lebih kuat terhadap pemalsuan dan meningkatkan kualitas uang kertas
yang diedarkan. Selain itu, karena 2,5 kali lebih tahan lama ketimbang uang
kertas sebelumnya, maka uang kertas polimer lebih ramah lingkungan,” ujar Bank
of England.
2. Jepang
Mengutip laman resmi Biro Percatakan
Nasional Jepang atau National Printing Bureau, uang kertas yen Jepang dibuat
dari mitsumata yang berasal dari tanaman Edgeworthia papyrifera, bubur kertas
dari tanaman abaca, dan beberapa jenis serta lainnya.
Ini membuat uang kertas yen memiliki
warna dan tekstur yang unik. Mitsumata sudah digunakan sejak zaman kuno di
Jepang sebagai bahan baku kertas Jepang washi.
Tradisi penggunaan mitsumata sebagai
bahan baku pembuatan uang kertas terus dilakukan hingga kini sejak tahun 1879.
3. India
Sama seperti uang kertas
poundsterling Inggris, uang kertas rupee India juga menggunakan bahan baku
kertas yang memiliki campuran dengan kapas.
Kertas untuk uang rupee terbuat dari
bubur kertas atau pulp yang mengandung kapas dan balsam dengan pewarna khusus
agar uang kertas tahan lama, resilien, tak mudah sobek, dan tak mudah
dipalsukan.
Mengutip situs quora.com, uang
kertas rupee India terbuat dari kertas pati yang dicampur dengan serat tekstil.
Selama proses pencetakan uang, kertas tersebut dicampur dengan gelatin agar
kuat.
4. Uni Eropa
Mengutip situs fleur-de-coin.com,
bahan baku pembuatan uang kertas euro didatangkan dari berbagai belahan dunia.
Kapas yang digunakan untuk bahan
baku kertas untuk uang euro ditanam di Amerika Selatan, Afrika, dan stepa di
Asia Tengah. Kapas tersebut merupakan bahan baku dasar untuk kemudian dijadikan
serat kapas.
Serat ini tidak bisa digunakan untuk
industri tekstil karena terlalu pendek untuk proses weaving atau penenunan
kain.
5. Ukraina
Mengutip situs 112.international,
pemerintah Ukraina pada Maret 2016 lalu menyatakan uang kertas hryvna Ukraina
akan tebruat dari kain linen. Sebelumnya, uang kertas Ukraina terbuat dari
serat kapas.
Akan tetapi, serat kapas harus
diimpor dan tentu saja lebih mahal. Deputi gubernur bank sentral Ukraina Yakiv
Smoliy menyatakan, dengan menggunakan kain linen maka biaya produksi uang
kertas akan lebih rendah dan mendukung produsen dalam negeri.