Curhat Si Teteh..
https://jakartainside.blogspot.com/2016/03/curhat-si-teteh.html
Elis,
namanya, biasa dipanggil “Teteh”, perempuan sukabumi 35 an tahun
umurnya, berkulit putih, bodi montok juga, cukup manis walau giginya
maju ke depan, penampilan rapi, kalo lagi jalan banyak yang melirik,
apalagi tukang ojek, “Kalo punya istri kayak teteh, pengennye cepet2
pulang deh” goda tukang ojek, ketika si teteh lewat. Tapi kenapa dia
bisa menderita dalam hidupnya.
Teteh istri dari seorang penjahit , curhat kepada penulis, “Bila malam tiba, kadang2 ak suka menjerit, merintih dalam hati, kenapa kehidupan rumahtanggaku seperti ini, tak seindah harapan bayangan hidup bersamanya dulu”, katanya mengawali curhatnya…. Ya dulu dia ,membayangkan bisa hidup bahagia dengan dilamarnya dirinya oleh si penjahit baju. Padahal perkawinannya dengan si penjahit, adalah pelarian si penjahit, karena dia tidak mauj dijodohkan orang tuanya… “Dia tidak mau dinikahkan sama sodaranya tidak mau dijodohkan, begitu ketemu saya, udah nikah aja, lantaran tidak ada rasa cinta, jadi tidak sesuai dengan harapan.., jadi dia2, saya2..,” begitu ungkapnya ketika penulis tanya kenapa bisa terjadi perkawinan dengan si penjahit. Waktu terus berjalan, kehidupan rumah tangganya sudah diarungi selama puluhan tahun. Tiga orang anak telah lahir dari perkawinannya dengan si penjahit, yang tertua sudah remaja, tapi kebahagiaan batin tak juga datang., justru semakin menghujam jiwanya, jatuh ke jurang kehampaan yang terdalam, tanpa dia mampu untuk berbuat apa2.
Ketika penulis tanya, koq bisa sampe punya 3 anak. “ Jangankan perkawinan diperkosa aja jadi anak, saya bertahan karena anak2 aja, seumpamanya saya cerai bagaimana dengan anak2, saya tidak mau dampak buruk sama anak2.. ujarnya. Hahh.., emang Teteh dulu diperkosa, tanyaku , “Saya tidak diperkosa cuma menyimpulkan kalo tentang adanya anak, tidak harus ada pernikahan, diperkosa aja tanpa ada rasa cinta jadi, iya kan… “ Cukup diplomatis jawabanya. Bener juga teh, dalam hatiku.. “Boro2 mijitin, diliat aja buang muka… Nasib berkata lain, tidak seindah yang diharapkan, makanya saya pelampiasannya jadi suka jalan…, biasa cari hiburan…” Katanya, ketika dia bilang capek abis jalan2, “ Dia tidak ada rasa cinta ke saya, makanya ke saya begitu…. Lanjutnya..
Penulis, coba kasih solusi biar suaminya berubah, dimana penulis anjurkan agar si teteh lebih agresif terhadap suami., “Udah janganngomong gitu, saya tidak suka, yang penting bagi saya bisa jalan. Biar saya dapat bahagia di luar, walau sebatas jalan yang penting ada rasa bahagia…, katanya. Tapi sampai kapan kamu begini terus teh, batinku dalam hati.., ada rasa iba melihat nasib si teteh, .. Si teteh yang suka jalan2 sebagai pelampias jiwaanya agar tak tertekan, sebenarnya bisa melampiaskan hasrat jiwa dengan pria, yang banyak ingin kenalan dengannya. “Saya masih menjaga kesucian perkawinan saya, saya tidak mau macem2, walau saya bisa berbuat itu. “ katanya, biarlah saya jalani kehidupan saya ini semampu saya, sekuat saya, demi anak2ku, lanjutnya, Mudah2an Allah memberikan jalan keluar dalam hidup saya ini… ucapnya .
Ada satu harapan teteh, yang belum terwujud, ingin punya tempat usaha seterika baju. Oh ya, si teteh ini bisa nyeterika baju, sekilo 3 ribu, nyeterikanya dipanggil ke rumah. Rapi , Wangi, Murah katanya berpromosi. Ada yang mau digosok bajunya ga.., minimal 10 kilolah, ada diskon lho… katanya. “Iya sih, saya pengen sekalian tempat tinggal, saya terima gosok baju, sama jual parfum londri, sabun buat cuci mobil motor, tapi belum ketemu tempatnya, biar pikiran saya tidak focus ke rumah tangga seperti ini.., jadi ada banyak kegiatan…,” Satu pemikiran awal menuju kebahagiaannya. “Jadi hidup saya ada arti tidak terbelenggu ga karuan, saya sendiri tidak tahu harus bagaimana., makanya, saya suka banget kalau jalan, banyak yang diliat, hati bahagia.” Katanya. “Mudah2an Allah memberi jalan keluarnya yang terbaik…, Harapan tuh ada menjalankan hidup normal sama pasangan saling membutuhkan, saling mengerti satu sama lain…” Lanjutnya.
Amien Teh, aku ikut berdoa, semoga teteh nanti bisa mandiri, sukses, mememukan kebahagiaan yang sesungguhnya bersama pasangan teteh nanti, kalau memang kehidupan dengan si penjahit sudah tidak bisa normal lagi. Ada yang mo kasih komentar, saran, atau bantuin teteh nyari orderan gosokan baju he2..
Teteh istri dari seorang penjahit , curhat kepada penulis, “Bila malam tiba, kadang2 ak suka menjerit, merintih dalam hati, kenapa kehidupan rumahtanggaku seperti ini, tak seindah harapan bayangan hidup bersamanya dulu”, katanya mengawali curhatnya…. Ya dulu dia ,membayangkan bisa hidup bahagia dengan dilamarnya dirinya oleh si penjahit baju. Padahal perkawinannya dengan si penjahit, adalah pelarian si penjahit, karena dia tidak mauj dijodohkan orang tuanya… “Dia tidak mau dinikahkan sama sodaranya tidak mau dijodohkan, begitu ketemu saya, udah nikah aja, lantaran tidak ada rasa cinta, jadi tidak sesuai dengan harapan.., jadi dia2, saya2..,” begitu ungkapnya ketika penulis tanya kenapa bisa terjadi perkawinan dengan si penjahit. Waktu terus berjalan, kehidupan rumah tangganya sudah diarungi selama puluhan tahun. Tiga orang anak telah lahir dari perkawinannya dengan si penjahit, yang tertua sudah remaja, tapi kebahagiaan batin tak juga datang., justru semakin menghujam jiwanya, jatuh ke jurang kehampaan yang terdalam, tanpa dia mampu untuk berbuat apa2.
Ketika penulis tanya, koq bisa sampe punya 3 anak. “ Jangankan perkawinan diperkosa aja jadi anak, saya bertahan karena anak2 aja, seumpamanya saya cerai bagaimana dengan anak2, saya tidak mau dampak buruk sama anak2.. ujarnya. Hahh.., emang Teteh dulu diperkosa, tanyaku , “Saya tidak diperkosa cuma menyimpulkan kalo tentang adanya anak, tidak harus ada pernikahan, diperkosa aja tanpa ada rasa cinta jadi, iya kan… “ Cukup diplomatis jawabanya. Bener juga teh, dalam hatiku.. “Boro2 mijitin, diliat aja buang muka… Nasib berkata lain, tidak seindah yang diharapkan, makanya saya pelampiasannya jadi suka jalan…, biasa cari hiburan…” Katanya, ketika dia bilang capek abis jalan2, “ Dia tidak ada rasa cinta ke saya, makanya ke saya begitu…. Lanjutnya..
Penulis, coba kasih solusi biar suaminya berubah, dimana penulis anjurkan agar si teteh lebih agresif terhadap suami., “Udah janganngomong gitu, saya tidak suka, yang penting bagi saya bisa jalan. Biar saya dapat bahagia di luar, walau sebatas jalan yang penting ada rasa bahagia…, katanya. Tapi sampai kapan kamu begini terus teh, batinku dalam hati.., ada rasa iba melihat nasib si teteh, .. Si teteh yang suka jalan2 sebagai pelampias jiwaanya agar tak tertekan, sebenarnya bisa melampiaskan hasrat jiwa dengan pria, yang banyak ingin kenalan dengannya. “Saya masih menjaga kesucian perkawinan saya, saya tidak mau macem2, walau saya bisa berbuat itu. “ katanya, biarlah saya jalani kehidupan saya ini semampu saya, sekuat saya, demi anak2ku, lanjutnya, Mudah2an Allah memberikan jalan keluar dalam hidup saya ini… ucapnya .
Ada satu harapan teteh, yang belum terwujud, ingin punya tempat usaha seterika baju. Oh ya, si teteh ini bisa nyeterika baju, sekilo 3 ribu, nyeterikanya dipanggil ke rumah. Rapi , Wangi, Murah katanya berpromosi. Ada yang mau digosok bajunya ga.., minimal 10 kilolah, ada diskon lho… katanya. “Iya sih, saya pengen sekalian tempat tinggal, saya terima gosok baju, sama jual parfum londri, sabun buat cuci mobil motor, tapi belum ketemu tempatnya, biar pikiran saya tidak focus ke rumah tangga seperti ini.., jadi ada banyak kegiatan…,” Satu pemikiran awal menuju kebahagiaannya. “Jadi hidup saya ada arti tidak terbelenggu ga karuan, saya sendiri tidak tahu harus bagaimana., makanya, saya suka banget kalau jalan, banyak yang diliat, hati bahagia.” Katanya. “Mudah2an Allah memberi jalan keluarnya yang terbaik…, Harapan tuh ada menjalankan hidup normal sama pasangan saling membutuhkan, saling mengerti satu sama lain…” Lanjutnya.
Amien Teh, aku ikut berdoa, semoga teteh nanti bisa mandiri, sukses, mememukan kebahagiaan yang sesungguhnya bersama pasangan teteh nanti, kalau memang kehidupan dengan si penjahit sudah tidak bisa normal lagi. Ada yang mo kasih komentar, saran, atau bantuin teteh nyari orderan gosokan baju he2..