Perusahaan-Perusahaan yang Go Public 2016
https://jakartainside.blogspot.com/2016/12/perusahaan-perusahaan-yang-go-public.html
Perkembangan perekonomian Indonesia yang cukup membaik, ditandai dengan bertambahnya beberapa perusahaan yang telah go public. Berdasarkan data BEI, hingga 19 Desember 2016 ada 16 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Berikut adalah daftar perusahaan yang go public di tahun 2016.
1. PT Bank Artos Indonesia Tbk
(ARTO). ARTO menjadi emiten pertama yang
melantai di BEI tahun ini, dan resmi menjadi emiten ke-522. ARTO resmi tercatat
di BEI pada Selasa (12/1/2016). ARTO menawarkan saham baru sebanyak 241,25 juta
lembar dan mencatatkan 952,93 juta lembar saham perseroan. Sehingga total saham
yang dicatat di BEI sebanyak 1,19 miliar lembar. Harga penawarannya sebesar Rp
132 per saham, dengan raihan dana mencapai Rp 31,85 miliar. Pada 21 Desember
2016 harga sahamnya sebesar Rp 141 atau naik 6,82 persen dibandingkan harga
penawaran.
2. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA) Emiten kedua yang melantai di bursa tahun ini adalah MTRA.
MTRA resmi tercatat di BEI pada Rabu (10/2/2016) dengan melepas sebanyak 170
juta saham baru atau 21,25 persen dari total modal disetor penuh. Harga
penawarannya sebesar Rp 185 per saham, dan mendulang perolehan dana hingga Rp
31,45 miliar. Pada 21 Desember 2016 harga sahamnya sebesar Rp 300 per saham
atau naik 62,12 persen dibandingkan harga penawaran.
3. PT Mahaka Radio Integra Tbk
(MARI). MARI resmi tercatat di BEI pada
Kamis (11/2/1016). Perusahaan milik Erick Tohir ini menjadi emiten ketiga yang
melantai di bursa tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bisinis penyiaran itu
menerbitkan saham baru saat IPO sebanyak 105,05 juta lembar dengan saham
eksisting 420,21 juta lembar. Adapun harga penawarannya sebesar Rp 750 per
saham dengan nilai Rp 100 per lembar. Perseroan berhasil mengantongi dana segar
dari IPO sebesar Rp 78,78 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 393,94 miliar.
Pada 21 Desember 2016 harga sahamnya sebesar Rp 975 per saham atau naik 30
persen dibandingkan harga penawaran.
4. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG). BGTG resmi menjadi emiten keempat yang melantai di BEI,
pada Kamis (12/5/2016). Melepas sebanyak 5.372.320.000 saham atau 60,44 persen
dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, harga penawarannya
sebesar Rp 103 per saham. BGTG mendulang perolehan dana dari IPO sebesar Rp
553,35 miliar. Pada 21 Desember 2016 harga sahamnya sebesar Rp 75 per saham
atau turun 27,18 persen dibandingkan harga penawaran.
5. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR). POWR resmi tercatat di BEI pada Selasa (14/6/2016). POWR
melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 1,60 miliar saham, dengan harga
saham sebesar Rp 1.500 per saham. POWR mendulang perolehan dana dari IPO
sebesar Rp 2,4 triliun. Pada 21 Desember 2016 harga sahamnya sebesar Rp 1.285
per saham atau turun 14,33 persen dibandingkan harga penawaran.
6. PT Silo Maritime Perdana Tbk
(SHIP). SHIP resmi tercatat di BEI pada
Kamis (16/6/2016) dan melepas 500 juta lembar saham senilai Rp 70 miliar. Harga
sahamnya ditawarkan sebesar Rp 140 per saham. Pada 21 Desember 2016 harga
sahamnya sebesar Rp 494 per saham atau naik 252,86 persen dibandingkan harga
penawaran.
7. PT Duta Inti Daya Tbk (DAYA). DAYA mencatatkan IPO di bursa pada Selasa (28/6/2016),
dengan melepas sebanyak 478,04 juta saham atau 23 persen dari modal ditempatkan
dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawarannya sebesar Rp 180 per saham, dan
dana perolehannya mencapai Rp 86,04 miliar. Pada 21 Desember 2016 harga
sahamnya sebesar Rp 191 per saham atau naik 6,11 persen dibandingkan harga
penawaran.
8. PT Graha Andrasentra Propertindo
Tbk (JGLE). Pengelola Jungle Land, JGLE, resmi
mencatatkan IPO di bursa pada Rabu (29/6/2016). JGLE melepas 2,3 miliar saham
baru atau setara dengan 10,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Anak usaha Grup Bakrie ini menetapkan harga IPO sebesar Rp 140 per saham dan
mendulang raihan dana sebesar Rp 322 miliar. Pada 21 Desember 2016 harga
sahamnya sebesar Rp 398 per saham atau naik 184,29 persen dibandingkan harga
penawaran.
9. PT Protech Mitra Perkasa Tbk
(OASA). OASA, perusahaan konstruksi
spesialis pembangunan menara telekomunikasi ini resmi tercatat di bursa pada
Senin (18/7/2016). Melepas 160 juta saham ke publik dengan harga penawaran Rp
190 per saham, total dana yang diraih mencapai Rp 30,4 miliar. Pada 21 Desember
2016 harga sahamnya sebesar Rp 292 per saham atau naik 8,15 persen dibandingkan
harga penawaran.
10. PT Capital Financial Indonesia
Tbk (CASA). CASA menjadi perusahaan ke-10 yang
melantai di bursa tahun ini, pencatatan resminya pada Selasa (19/7/2016). CASA
melepas sebanyak 5,5 juta saham atau setara 47,61persen dari total modal yang
ditempatkan dan disetorkan penuh setelah IPO. Harga nominal sahamnya sebesar
Rp100 per lembar saham dan ditawarkan senilai Rp 130 per saham. Adapun
perolehan dananya mencapai Rp 715 miliar. Pada 21 Desember 2016 harga sahamnya
sebesar Rp 440 per saham atau naik 238,46 persen dibandingkan harga penawaran.
11. PT Waskita Beton Precast Tbk
(WSBP). Perusahaan pelat merah di bidang
konstruksi WSBP resmi tercatat di BEI pada Selasa (20/9/2016). Perusahaan
pembuat beton cetak ini melepas sebanyak 10,54 miliar lembar saham baru hasil
IPO, dengan raihan dana sebesar Rp 5,1 triliun. Harga penawaran sahamnya
sebesar Rp 490 per saham. Per Desember 2016 harga sahamnya sudah mencapai Rp
545 per saham, atau naik 11,22 persen dibandingkan harga penawaran.
12. PT Indo Komoditi Korpora Tbk
(INCF). INCF resmi melakukan pencatatan
saham kembali (relisting) BEI pada Selasa (27/9/2016). Harga penawarannya
sebesar Rp 123 per saham, dan langsung mengalami kenaikan 0,72 persen menjadi
Rp 278 pada hari relisting. Total saham yang ditawarkan sebanyak 1,438 miliar
saham, terdiri dari saham Seri A sebanyak 61,32 juta saham, dan saham Seri B
sebanyak 1,37 miliar saham. Per tanggal 21 Desember 2016 harga sahamnya Rp 448
per saham, atau naik 264,23 persen dibandingkan harga penawaran.
13. PT Paramita Bangun Sarana Tbk
(PBSA). PBSA menjadi emiten ke-13 yang
melantai di BEI tahun ini, pada Rabu (28/9/2016). PBSA melepas 300 juta saham
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.200 per saham. Harga penawaran sahamnya
sebesar Rp 1.350 per saham, dan mendulang perolehan dana Rp 360 miliar. Per
tanggal 21 Desember 2016 harga sahamnya Rp 1.290 per saham, atau turun 4,44
persen dibandingkan harga penawaran.
14. PT Aneka Gas Industri Tbk
(AGII). AGII resmi tercatat di BEI pada
Rabu (28/9/2016). Adapun jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 766.660.000
lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 dan harga penawaran Rp 1.100 per
saham. Raihan dana dari IPO itu sebesar Rp 843,32 miliar. Pada tanggal 21
Desember 2016 harga sahamnya Rp 950 per saham, atau turun 13,64 persen
dibandingkan harga penawaran.
15. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA). Laboratorium Prodia atau PRDA resmi tercatat di BEI pada
Rabu (7/12/2016) dan menjadi emiten ke-15 tahun ini atau ke-538 dari total
emiten. Adapun jumlah saham yang dilepas sebesar 187,5 juta saham atau setara
20 persen dari total saham perusahaan. Harga saham yang ditawarkan kepada
investor sebesar Rp 6.500 per lembar saham. Dana yang berhasil diraih dari IPO
ini mencapai Rp 1,22 triliun. Pada tanggal 21 Desember 2016 harga sahamnya Rp
5.125 per saham, atau turun 21,15 persen dibandingkan harga penawaran.
16. PT Bintang Oto Global (BOGA). BOGA resmi tercatat di BEI pada Senin (19/12/2016). BOGA
melepas 1,8 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan
menetapkan harga penawaran saham sebesar Rp 103 per saham. Total dana yang
diraup dari hasil IPO sebesar Rp 185,40 miliar. Namun, saham BOGA sempat
terkena auto rejection, yaitu penolakan secara otomatis oleh Jakarta Automatic
Trading System (JATS) terhadap penawaran jual dan permintaan beli yang
dimasukkan ke dalam JATS sebagai akibat dilampauinya batasan harga yang
ditetapkan oleh BEI.
Saat dikenakan auto rejection nilai
sahamnya mencapai Rp 175 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,4
miliar atau 137.777 lot. Pada tanggal 21 Desember 2016 harga sahamnya Rp 294
per saham, atau naik 185,44 persen dibandingkan harga penawaran. (kompas.com)