Konsultasi & Kesehatan (2)
https://jakartainside.blogspot.com/2016/04/konsultasi-sex-kesehatan-2.html
Disiksa Suami sebelum Making Love
Saya seorang wanita berusia 28 tahun
dan sudah menikah dengan pria berusia 30 tahun. Kami menikah 1 tahun lalu. Pada
awal pernikahan, kehidupan kami sangat harmonis. Tapi, sekitar 2 bulan terakhir
ini ada kemelut dalam kehidupan kami. Hal ini disebabkan oleh berubahnya tabiat
suami saya, terutama saat kami making love. Sebelum kami melakukannya, suami
saya suka sekali menyakiti saya, baik secara fisik maupun mental. Saya sudah
tidak tahan lagi, karena kalau malam menjelang, rasa takut saya akan muncul.
Dokter, apa yang sedang suami saya
alami sehingga dia berubah drastis. Apakah itu suatu penyakit? Karena dulu saya
pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa ada pria yang puas kalau
sebelum making love dia menyakiti partnernya. Kalau benar itu penyakit, mengapa
baru akhir-akhir ini dia lakukan itu. Bagaimana cara mengatasi masalah ini,
dok? Haruskah saya minta cerai, karena kalau terus-terusan ketakutan akan
membuat saya gila. Tolong Pak Dokter jawab masalah ini. Terima kasih atas
perhatiannya.
Ny. H
Jawab:
Tampaknya ada sesuatu pada suamimu
yang tentu saja tidak dapat diabaikan. Kenapa baru sekarang terlihat ya? Jelas,
karena dulu belum pasti untuk mendapatkan kamu, dan sekarang setelah kamu
diikat, baru dia mengeluarkan keaslian dirinya. Tampaknya kamu harus segera
mengajak suamimu untuk berkonsultasi. Paling tidak ke seorang psikiater.
Mudah-mudahan kelainan yang ada pada dirinya itu masih belum terlambat untuk
diperbaiki. Tapi, seandainya hal tersebut sudah tidak dapat diperbaiki lagi
tentu saja tidak sesuai lagi dengan dirimu yang normal.
Begini, seorang lelaki yang mempunyai
kecenderungan sadistis, yaitu baru merasa puas setelah menyakiti pasangannya,
baik secara fisik dan psikis. Orang seperti itu hanya dapat berjodoh dengan
seorang wanita yang mempunyai kelainan kebalikannya, yaitu masochist. Di mana
dia baru bisa mencapai kepuasannya setelah disakiti oleh pasangannya. Bila
dengan seorang yang normal, tentu saja tidak akan cocok. Bahkan akan sangat
berbahaya, karena timbul ketidakharmonisan.
Susah Klimaks
Saya seorang wanita berusia 25 tahun,
sama dengan suami saya. Kami menikah baru 4 bulan, dan sampai saat ini belum
juga hamil. Suami saya bertubuh gemuk, berat badannya 74 Kg, dan tinggi sekitar
160 Cm. Berat badan saya 57 Kg dan tinggi sekitar 161 Cm. Kalau berhubungan,
saya jarang mencapai klimaks. Sedangkan suami dapat mengeluarkannya, walaupun
kadang-kadang harus menunggu saya beberapa menit. Hanya, kadang saya sudah
capai duluan karena tidak bisa mencapai klimaks tersebut.
Kalaupun saya merasa enak (posisi)
saya di atas dan vagina saya tekan ke alat kelamin suami saya. Nikmat itu
datang dari atas alat vagina saya. Apakah betul wanita klimaksnya di tempat
tersebut? Menstruasi saya kadang hanya 3 atau 2 hari saja, apakah juga normal
atau tidak? Siklus baik 28 hari.
Saya mohon pertolongan dokter untuk
masalah ini. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Lina-Jakarta
Jawab:
Memang apa yang kamu alami itu pasti
akan sangat menyiksa ya. Tapi cobalah bersabar dan tawakal. Yang jelas saat ini
tampaknya kondisimu dalam taraf penyesuaian dengan keadaan di mana indung
telurmu tinggal satu, sehingga haidmu pun menjadi tidak teratur. Tetapi, apakah
endometriosismu sudah tuntas? Kalau memang sudah tuntas tentunya harapanmu
untuk punya anak masih cukup besar.
Dengan satu indung telur pun wanita
masih bisa punya banyak anak, asal tidak ada faktor-faktor penghambat lainnya.
Jadi, teruslah berobat dengan dokter yang sama, jangan berpindah-pindah,
sehingga perkembanganmu dapat terus dipantau dengan sempurna. Pemberian pil
anti hamil itu tampaknya dilakukan oleh dokter berhubungan dengan pengaturan
dari haidmu yang belum teratur. Ikuti saja petunjuknya dan jangan malu-malu
untuk menanyakan hal-hal yang tidak kamu mengerti kepada doktermu. Ok.
Bekas Sunat Disunat Lagi
Dokter, dulu saya pernah disunat pada
saat sudah dewasa, umur 29 tahun. Tapi, saya ingin menanyakan hal-hal berikut:
Kenapa dok, pada saat ereksi, alat kelamin saya seperti tidak melengkung ke
bawah. Setelah saya perhatikan, sepertinya ujung kelamin saya ditarik oleh
frenulum. Apakah ini wajar?
Satu lagi dok, semoga pertanyaan saya
ini wajar. Apakah bisa bila kulit yang menutupi penis saya dikencangi lagi.
Soalnya kulit tersebut menutupi sebagian dari kepala alat kelamin saya. Bahkan
pada saat ereksi sebagian kulit masih menutupi kepala dari alat kelamin saya.
Akibatnya sebagian dari glans penis saya menjadi tetap sensitif/basah (sakit
bila tersentuh), seperti saat belum sunat, karena selalu ditutupi oleh kulit
tersebut.
Bisakah prosedur ini dilakukan dengan
laser, dok? Saya pernah baca di internet bahwa umumnya mereka yang mengalami
hal ini melakukan kegiatan saya sehari-hari. Kalau ya dok, biayanya kurang
lebih berapa? Terima kasih sebelumnya saya ucapkan.
Eddie
Jawab:
Melihat cerita kamu sepertinya
keadaan tersebut bisa diperbaiki dan tidak begitu sulit. Hanya ada baiknya kita
lihat dulu dan periksa. Karena, kalau cara potong sunat yang dahulu kurang
panjang, akibatnya bisa seperti sekarang ini, yaitu kulit masih menutupi kepala
penis. Sedang kepala penis itu sebaiknya selalu terbuka agar tidak lembab dan
basah, sehingga tetap bersih dan terhindar dari kekotoran dan timbulnya smegma
(kotoran pada leher penis yang berbau dan penyebab timbulnya kanker).
Sunat dengan laser memang sangat
dianjurkan untuk orang dewasa, karena banyak membantu dan mengurangi pendarahan
yang terjadi. Selain itu menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Untuk saat
ini biaya sunat dengan laser sekitar Rp 400.000-an.
Tegang di Pagi Hari
Dokter, saya seorang pemuda berusia
29 tahun. Akhir-akhir ini saya amati setiap pagi alat vital saya selalu tegang
dalam waktu yang relatif lama, setengah sampai satu jam. Saya malu dok, soalnya
suka kebawa sampai saya sholat Subuh di masjid. Dan sensitivitas alat vital
tersebut juga bertambah. Misalnya saya sedang tiduran tengkurap atau tanpa
sengaja tergesek kain, langsung tegang. Pertanyaan saya:
- Apakah itu norman dok? Bila normal, bagaimana supaya tegangnya tidak terlalu lama?
- Bagaimana penjelasan secara ilmiah alat vital seorang pria tegang pada saat pagi hari (bangun tidur), bukan pada malam hari?
Terima kasih dok, atas jawabannya.
Dwi-Jakarta
Jawab:
Memang pada laki-laki yang sehat
sejak ia kecil pasti setiap Subuh sebelum kencing penisnya akan berdiri dan
tegang. Hal ini adalah normal, karena saraf-saraf yang ada di sekitar penis
tersebut menjadi terangsang karena penuhnya kandung kencing. Tetapi biasanya
akan turun kembali setelah dikeluarkan air kencing yang penuh tersebut. Kalau
pada anak-anak remaja kadang-kadang ereksi tersebut memang terjadi agak lama
walaupun telah dikeluarkan kencingnya.
Itu adalah wajar saja. Kalau kamu mau
untuk cepat menghilangkan tegangnya, setelah kencing pagi itu langsung mandi
dan siramkan air dingin yang agak banyak ke penis tersebut. Nah, dengan
demikian pasti akan cepat menurunkan ketegangan.