Konsultasi & Kesehatan (2)

Disiksa Suami sebelum Making Love

Saya seorang wanita berusia 28 tahun dan sudah menikah dengan pria berusia 30 tahun. Kami menikah 1 tahun lalu. Pada awal pernikahan, kehidupan kami sangat harmonis. Tapi, sekitar 2 bulan terakhir ini ada kemelut dalam kehidupan kami. Hal ini disebabkan oleh berubahnya tabiat suami saya, terutama saat kami making love. Sebelum kami melakukannya, suami saya suka sekali menyakiti saya, baik secara fisik maupun mental. Saya sudah tidak tahan lagi, karena kalau malam menjelang, rasa takut saya akan muncul.
Dokter, apa yang sedang suami saya alami sehingga dia berubah drastis. Apakah itu suatu penyakit? Karena dulu saya pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa ada pria yang puas kalau sebelum making love dia menyakiti partnernya. Kalau benar itu penyakit, mengapa baru akhir-akhir ini dia lakukan itu. Bagaimana cara mengatasi masalah ini, dok? Haruskah saya minta cerai, karena kalau terus-terusan ketakutan akan membuat saya gila. Tolong Pak Dokter jawab masalah ini. Terima kasih atas perhatiannya.

Ny. H


Jawab:

Tampaknya ada sesuatu pada suamimu yang tentu saja tidak dapat diabaikan. Kenapa baru sekarang terlihat ya? Jelas, karena dulu belum pasti untuk mendapatkan kamu, dan sekarang setelah kamu diikat, baru dia mengeluarkan keaslian dirinya. Tampaknya kamu harus segera mengajak suamimu untuk berkonsultasi. Paling tidak ke seorang psikiater. Mudah-mudahan kelainan yang ada pada dirinya itu masih belum terlambat untuk diperbaiki. Tapi, seandainya hal tersebut sudah tidak dapat diperbaiki lagi tentu saja tidak sesuai lagi dengan dirimu yang normal.
Begini, seorang lelaki yang mempunyai kecenderungan sadistis, yaitu baru merasa puas setelah menyakiti pasangannya, baik secara fisik dan psikis. Orang seperti itu hanya dapat berjodoh dengan seorang wanita yang mempunyai kelainan kebalikannya, yaitu masochist. Di mana dia baru bisa mencapai kepuasannya setelah disakiti oleh pasangannya. Bila dengan seorang yang normal, tentu saja tidak akan cocok. Bahkan akan sangat berbahaya, karena timbul ketidakharmonisan.


Susah Klimaks

Saya seorang wanita berusia 25 tahun, sama dengan suami saya. Kami menikah baru 4 bulan, dan sampai saat ini belum juga hamil. Suami saya bertubuh gemuk, berat badannya 74 Kg, dan tinggi sekitar 160 Cm. Berat badan saya 57 Kg dan tinggi sekitar 161 Cm. Kalau berhubungan, saya jarang mencapai klimaks. Sedangkan suami dapat mengeluarkannya, walaupun kadang-kadang harus menunggu saya beberapa menit. Hanya, kadang saya sudah capai duluan karena tidak bisa mencapai klimaks tersebut.
Kalaupun saya merasa enak (posisi) saya di atas dan vagina saya tekan ke alat kelamin suami saya. Nikmat itu datang dari atas alat vagina saya. Apakah betul wanita klimaksnya di tempat tersebut? Menstruasi saya kadang hanya 3 atau 2 hari saja, apakah juga normal atau tidak? Siklus baik 28 hari.
Saya mohon pertolongan dokter untuk masalah ini. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Lina-Jakarta

Jawab:
Memang apa yang kamu alami itu pasti akan sangat menyiksa ya. Tapi cobalah bersabar dan tawakal. Yang jelas saat ini tampaknya kondisimu dalam taraf penyesuaian dengan keadaan di mana indung telurmu tinggal satu, sehingga haidmu pun menjadi tidak teratur. Tetapi, apakah endometriosismu sudah tuntas? Kalau memang sudah tuntas tentunya harapanmu untuk punya anak masih cukup besar.
Dengan satu indung telur pun wanita masih bisa punya banyak anak, asal tidak ada faktor-faktor penghambat lainnya. Jadi, teruslah berobat dengan dokter yang sama, jangan berpindah-pindah, sehingga perkembanganmu dapat terus dipantau dengan sempurna. Pemberian pil anti hamil itu tampaknya dilakukan oleh dokter berhubungan dengan pengaturan dari haidmu yang belum teratur. Ikuti saja petunjuknya dan jangan malu-malu untuk menanyakan hal-hal yang tidak kamu mengerti kepada doktermu. Ok.


Bekas Sunat Disunat Lagi

Dokter, dulu saya pernah disunat pada saat sudah dewasa, umur 29 tahun. Tapi, saya ingin menanyakan hal-hal berikut: Kenapa dok, pada saat ereksi, alat kelamin saya seperti tidak melengkung ke bawah. Setelah saya perhatikan, sepertinya ujung kelamin saya ditarik oleh frenulum. Apakah ini wajar?
Satu lagi dok, semoga pertanyaan saya ini wajar. Apakah bisa bila kulit yang menutupi penis saya dikencangi lagi. Soalnya kulit tersebut menutupi sebagian dari kepala alat kelamin saya. Bahkan pada saat ereksi sebagian kulit masih menutupi kepala dari alat kelamin saya. Akibatnya sebagian dari glans penis saya menjadi tetap sensitif/basah (sakit bila tersentuh), seperti saat belum sunat, karena selalu ditutupi oleh kulit tersebut.
Bisakah prosedur ini dilakukan dengan laser, dok? Saya pernah baca di internet bahwa umumnya mereka yang mengalami hal ini melakukan kegiatan saya sehari-hari. Kalau ya dok, biayanya kurang lebih berapa? Terima kasih sebelumnya saya ucapkan.

Eddie

Jawab:

Melihat cerita kamu sepertinya keadaan tersebut bisa diperbaiki dan tidak begitu sulit. Hanya ada baiknya kita lihat dulu dan periksa. Karena, kalau cara potong sunat yang dahulu kurang panjang, akibatnya bisa seperti sekarang ini, yaitu kulit masih menutupi kepala penis. Sedang kepala penis itu sebaiknya selalu terbuka agar tidak lembab dan basah, sehingga tetap bersih dan terhindar dari kekotoran dan timbulnya smegma (kotoran pada leher penis yang berbau dan penyebab timbulnya kanker).
Sunat dengan laser memang sangat dianjurkan untuk orang dewasa, karena banyak membantu dan mengurangi pendarahan yang terjadi. Selain itu menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Untuk saat ini biaya sunat dengan laser sekitar Rp 400.000-an.  


Tegang di Pagi Hari

Dokter, saya seorang pemuda berusia 29 tahun. Akhir-akhir ini saya amati setiap pagi alat vital saya selalu tegang dalam waktu yang relatif lama, setengah sampai satu jam. Saya malu dok, soalnya suka kebawa sampai saya sholat Subuh di masjid. Dan sensitivitas alat vital tersebut juga bertambah. Misalnya saya sedang tiduran tengkurap atau tanpa sengaja tergesek kain, langsung tegang. Pertanyaan saya:
  1. Apakah itu norman dok? Bila normal, bagaimana supaya tegangnya tidak terlalu lama?
  2. Bagaimana penjelasan secara ilmiah alat vital seorang pria tegang pada saat pagi hari (bangun tidur), bukan pada malam hari?
Terima kasih dok, atas jawabannya.

Dwi-Jakarta

Jawab:

Memang pada laki-laki yang sehat sejak ia kecil pasti setiap Subuh sebelum kencing penisnya akan berdiri dan tegang. Hal ini adalah normal, karena saraf-saraf yang ada di sekitar penis tersebut menjadi terangsang karena penuhnya kandung kencing. Tetapi biasanya akan turun kembali setelah dikeluarkan air kencing yang penuh tersebut. Kalau pada anak-anak remaja kadang-kadang ereksi tersebut memang terjadi agak lama walaupun telah dikeluarkan kencingnya.
Itu adalah wajar saja. Kalau kamu mau untuk cepat menghilangkan tegangnya, setelah kencing pagi itu langsung mandi dan siramkan air dingin yang agak banyak ke penis tersebut. Nah, dengan demikian pasti akan cepat menurunkan ketegangan.

Related

Info Anda 8972811340715638007

Post a Comment

emo-but-icon

Hot in week

Advertising

Advertising

Advertising

Advertising

advertising

advertising

Follow Us


profmag1

Carmelita Hartoto

video

Video 2

Contact Us

Name

Email *

Message *

item