Donald Trump Serukan Persatuan dan Kesatuan
https://jakartainside.blogspot.com/2017/01/donald-trump-serukan-persatuan-dan.html
“Ini saatnya untuk mengingat pesan
bijak lama yang tak boleh dilupakan tentara kita, bahwa apa pun warna kulitmu,
baik hitam, cokelat maupun putih, kita memiliki darah merah perjuangan yang
sama, kita semua menikmati kebebasan agung yang sama, kita semua menghormati
satu bendera hebat yang sama, bendera Amerika Serikat,” ucapnya.
Demikian pidato pertamanya ketika
dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat. Donald Trump menyerukan
persatuan dan kesatuan negara. Ia mengikrarkan sebuah kebanggaan nasional baru,
yang akan mengarahkan jiwa-jiwa, cara pandang dan memulihkan keutuhan bangsa.
Seperti pernah dikatakan putri
sulungnya, Ivanka, ayahnya adalah pria paling buta warna yang pernah dia kenal.
Sebab, tidak seperti rumor negatif yang beredar di media massa selama ini, dia
selalu menghormati dan tidak membeda-bedakan orang berdasarkan rasnya. Bahkan
para pekerjanya banyak yang merupakan imigran. Dalam menempatkan seseorang,
Trump berfokus pada potensi terpendam dalam diri mereka.
Kini dia menyalurkan semangat
persatuan dari para pejuang kemerdekaan Amerika kepada seluruh rakyatnya. Trump
melanjutkan kutipannya, “dan tidak peduli seorang anak lahir di kawasan
terpencil Detroit atau dataran berangin di Nebraska, mereka melihat ke langit
yang sama. Mereka mengisi hati mereka dengan mimpi yang sama dan mereka
ditiupkan napas kehidupan yang sama oleh Sang Pencipta Maha Agung.”
Akhir kata, dia menyerukan semangat
persatuan itu kepada seluruh rakyat di Amerika Serikat, dekat maupun jauh,
besar maupun kecil. Dia berharap pesannya ini akan bergema dari gunung ke
gunung, tersiar dari mulut ke mulut hingga lintas samudera.
“Tidak ada rakyat yang akan
terabaikan lagi. Suaramu, harapanmu dan mimpi-mimpimu akan menentukan arah
takdir Amerika Serikat. Sementara keberanian dan kebaikanmu, serta cintamu
selamanya akan menjadi pelita yang membimbing perjalanan panjang bangsa dan
negara ini,” urainya.
Ia menutup pidatonya dengan,
“bersama, kita akan membuat Amerika kuat lagi. Amerika makmur lagi, Amerika
kembali berbangga hati, dan ya bersama-sama kita akan membuat Amerika hebat
lagi!