Peta Kemiskinan 2017 hadir untuk menanggulangi kemiskinan
https://jakartainside.blogspot.com/2017/01/peta-kemiskinan-2017-hadir-untuk.html
Ki-ka: Direktur Ideas Yusuf Wibisono, Dirjen Penanggulangan Fakir Miskin Kementrian Sosial RI Dr Ir Andi ZA Dulung dan Dirut Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan. |
Buku berukuran folio dan berjumlah 164 halaman berjudul “PETA KEMISKINAN INDONESIA”, Kamis, 9 Januari 2017 resmi diluncurkan Dompet Dhuafa dan Indonesia Development and Islamic Studies (Ideas). Buku ini mengangkat tema utama kondisi kinerja dan prospek penanggulangan kemiskinan kabupaten/kota Indonesia 2017. Dalam buku ini memunculkan berbagai temuan, antara lain kantong-kantong kemiskinan sangat terkonsentrasi di Jawa namun daerah dengan kinerja penanggulangan kemiskinan terbaik didominasi oleh daerah luar Jawa, dan lebih jauh terlihat pola relokasi kemiskinan yang massif dari kota-kota metropolitan di Jawa ke wilayah sekitarnya.
“Buku ini menarik
dan bagus karena berupaya memotret kemiskinan di Indonesia. Buku ini juga bisa
dijadikan referensi penelitian dengan dimulai dari data yang lebih baru,” ujar
Dirjen Penanggulangan Fakir Miskin
Kementrian Sosial RI Dr Ir Andi ZA Dulung saat launching buku peta kemiskinan
IDEAS tersebut. Beliau hadir mewakili Mensos yang berhalangan. Peluncuran peta
kemiskinan turut dihadiri, Dirut Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan,
Direktur Ideas Yusuf Wibisono, Kasubdid
Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Bappenas Moris Nuaimi, juga Pimpinan Redaksi
Republika
Irfan Junaidi.
Lebih lanjut Andi
menilai buku tersebut juga sangat membantu Kemensos dan pegiat
penanggulangan kemiskinan seperti Dompet Dhuafa dalam menurunkan jumlah
masyarakat marjinal di Tanah Air. Andi menuturkan bahwa saat ini Gini Rasio di
Indonesia cukup besar, begitu juga dengan angka kemiskinan. (Gini Rasio atau
koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk, red).
“Gini Rasio
Indonesia dari tahun 2004 melampau 0.41 dan bertahan sampai 2015. Saat ini Gini
Rasio 0.39,” ujarnya. Andi mengakui
angka tersebut masih jauh dari target nasional yakni 0.35 di tahun 2019. Namun
Andi optimis hal itu bisa tercapai terlebih sumbangsih IDEAS dalam pengentasan
kemiskinan sangat signifikan.
Andi ZA Dulung dalam sambutannya |
“Saya yakin
angka itu jika kita giat bekerja bisa tercapai. Data dari IDEAS menunjukan
bahwa pemberantasan kemiskinan harus dilakukan dari daerah setingkat kabupaten
kota. Akan percuma jika kita hanya perbaiki sistem perpajakan saja,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur
Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan, peta kemiskinan ini
merupakan komitmen bersama DD dan Ideas untuk memberi kontribusi, khususnya di
awal tahun. Selain itu, dia berharap, peta ini bisa bermanfaat bagi siapa saja
yang peduli, dan ingin membantu penanganan kemiskinan. "Ini komitmen
Dompet Dhuafa bersama Ideas untuk memberikan kontribusi untuk bangsa,"
kata Imam,
Dia berhapan,
kehadiran peta kemiskinan ini bisa memicu anak-anak muda untuk meningkatkan
pendidikannya, sehingga bisa memberi kontribusi bagi umat. Imam memahami, suatu
program kemiskinan tidak cukup untuk sekadar diluncurkan atau dituangkan ke
dalam buku saja. “Kemiskinan itu harus diselesaikan. Semoga buku ini bisa menjadi
kado manis untuk perjuangan kemanusiaan di Indonesia,” ungkap Imam.