Danau dan Pantai di Surga Bernama Pulau Sumba
https://jakartainside.blogspot.com/2016/12/danau-dan-pantai-di-surga-bernama-pulau.html
Pulau Sumba
dikenal dengan potensi wisata alamnya yang indah dengan pantai-pantainya yang
sangat eksotik. Sajian panorama alam yang dipadu dengan kebudayaan membuat para
peminat dan pengunjung tak hentinya berdecak kagum menikmati dashyatnya surga
dunia ini. Itulah setidaknya kesan yang saya alami ketika menelusuri beberapa
situs wisata di pulau yang kaya dengan hasil bumi kacang mede.
Luas wilayahnya
10.710 km², dengan titik tertinggi Gunung Wanggameti (1.225 m). Di sebelah
barat laut, berbatasan dengan Sumbawa, sementara Flores di timur laut, Timor di
bagian timur, dan Australia di selatan dan tenggara. Selat Sumba terletak di
utara pulau ini. Di bagian timur terletak Laut Sawu serta Samudra Hindia di
sebelah selatan dan barat.
Secara
administratif, pulau ini termasuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau
ini sendiri terdiri dari empat kabupaten: Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat
Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.
Kota terbesarnya
Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Di kota tersebut juga terdapat bandar
udara dan pelabuhan laut yang menghubungkan Pulau Sumba dengan pulau-pulau
lainnya di Indonesia seperti Pulau Sumbawa, Pulau Flores, dan Pulau Timor.
Selama sepekan
berada di pulau ini, saya mencoba mengeksplorasinya, bergaul dengan
masyarakatnya yang ramah, menikmati tari-tarian, mencicipi kuliner, serta
mengunjungi tempat wisata, kampung adat dan rumah budaya Sumba.
Rupanya satu
pekan terlalu pendek untuk untuk bisa berkeliling dan menikmati indahnya alam
pulau ini. Beberapa lokasi, khususnya wilayah danau dan pantai yang sempat saya
kunjungi antara lain:
1. Danau Weekuri
Danau Weekuri merupakan objek wisata di kawasan Kodi Utara. Melewati hutan jati, dan kampung-kampung adat serta bangunan rumah yang khas, serta panorama padang ilalang yang luas tersuguhkan di sepanjang perjalanan menuju tempat ini.
Danau Weekuri merupakan objek wisata di kawasan Kodi Utara. Melewati hutan jati, dan kampung-kampung adat serta bangunan rumah yang khas, serta panorama padang ilalang yang luas tersuguhkan di sepanjang perjalanan menuju tempat ini.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam dari
tempat saya menginap, sampailah saya di Danau Weekuri. Rasa lelah dan penat
terobati saat melihat danau dengan air berwarna biru yang bening dan jernih.
Suasana alam yang cantik dan memukau membuat saya
terdiam sejenak dan terperangah mengagumi keindahannya sambil duduk di tepian
danau.
Beberapa anak dan orang dewasa menceburkan diri dan
berenang serta mandi di danau ini. Hasrat hati pun ingin melakukan hal yang
sama. Sayang, senja sudah mulai tiba dan kami harus beranjak pergi. Cukup
berfoto dan narsis dengan latar belakang panorama Danau Weekuri membuat hati
ini sedikit terobati.
Menurut warga setempat, danau ini menjadi primadona
obyek wisata di Sumba Barat Daya. Tak ada tempat lain yang bisa menyamai
keindahan danau dengan air asin dan suasana alam yang elok nan cantik.
2. Tebing Pantai Mandorak
Pantai ini berada di Kecamatan Kodi Utara. Ketika
mengunjungi tempat ini saya disuguhi pemandangan karang terjal yang eksotis di
ujung tebing-tebing. Tebing yang kekar seakan menatang ombak.
Sengaja saya berjalan dengan kaki telanjang hingga
pasir putih nan lembut langsung menyentuh kaki saya. Kubiarkan kaki yang letih
ini bersatu dengan lembutnya pasir putih yang hangat ini.
Sekitar 200 meter dari pinggir pantai, terlihat jelas
rumah dengan gaya Sumba berdiri. Rupanya rumah ini milik seorang warga
Perancis.
3. Pantai Ratenggaro
Dengan bibir pantai melengkung berpasir putih,
gulungan ombak menuju pantai Ratenggaro tak lelahnya menderu. Berdekatan dengan
kawasan rumah adat pantai yang menghadap laut lepas ini dihampari pasir putih
berhiaskan sejumlah kubur batu tua berbentuk menhir bak zaman megalitik.
Ratenggaro sendiri sebenarnya nama kampung adat yang
kini merupakan bagian wilayah Desa Ratenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo,
Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jaraknya sekitar 35 km
arah barat daya Tambolaka.
4. Pantai Mamboro
Letaknya di utara Sumba Barat. Sangat cocok untuk
berenang dan rekreasi. Sepanjang perjalanan menuju pantai ini pemandangan
alamnya sangat spektakuler.
Padang sabana terbentang luas, sejauh mata memandang
saya hanya melihat rumput ilalang. Sungguh sebuah panorama dan lukisan alam
yang cantik.
5. Pantai Pero
Pantai Pero terkenal dengan pantai pelabuhan para
nelayan karena di sekitar tempat ini terdapat kampung nelayan yang sehari –
hari melakukan aktivitas menangkap ikan sebagai mata pencaharian utama.Kegiatan
para nelayan sangat unik karena menggunakan cara – cara tradisional dan ramah
lingkungan dalam untuk menangkap ikan.Para pengunjung bisa langsung memesan
ikan hasil tangkapan nelayan untuk dipanggang.
Berjarak 45 Km dari Tambolaka Ibukota Kabupaten Sumba
Barat Daya, jalan aspal terpelihara baik, tersedia angkutan umum berupa
mikrolet dan ojek sepeda motor. Akomodasi dan penginapan hanya ada di kota
Tambolaka.
Pantai Bawana, masih terdengar asing di telinga kita,
namun tidak demikian bagi sebagian masyarakat sumba. Pantai yang baru ditemukan
ini memiliki keindahan yang luar biasa. Sebuah tebing karang setinggi
lebih kurang 5 meter dengan lubang besar di tengah menembus hingga sisi dalam,
sehingga tampak seperti sebuah pintu gerbang, berdiri kokoh di bibir pantai.
Hamparan pasir nan putih serta air laut yang biru bening, ditambah deburan
ombak yang berkejaran akan mampu membuat pengunjung berdecak kagum.
Sejatinya pantai ini sudah lama ada, namun oleh
masyarakat setempat tidak tahu harus melapor kemana. Hingga akhirnya baru
diketahui oleh pemerintah daerah setempat sejak 2 bulan terakhir.
“Masyarakat sekitar tahu tapi tidak merasa bahwa itu
harus dilaporkan. Orang sudah biasa pergi kesana, tapi belum populer. Pastor
Robert yang memotret pertama kali dan memuatnya di kanvas” jelas Pater Willy
Ngongo, CSsR , pastor asli Pulau Sumba.
Setelah mendapat laporan dari masyarakat adanya pantai
Bawana ini, pemerintah setempat pun segera memperbaiki infrastruktur menuju ke
pantai. Maklum sebelumnya belum ada akses jalan menuju ke lokasi.
Pemerintah daerah melihat ini sebagai potensi wisata
yang bisa berkembang dikemudian hari. Dengan menjadikan Pantai Bawana sebagai
salah satu tujuan wisata Sumba yang bisa mendatangkan banyak wisatawan baik
domestik maupun wisawatan mancanegara.
“Saat ini sedang dikerjakan akses jalan aspal menuju
ke pantai ini,”lanjut Pastor Willy, romo kelahiran Kodi, Pulau Sumba ini.
Selain pintu gerbang karang yang menjadi ikon Pantai
Bawana ini, pengunjung juga dapat menikmati keindahan pantai lainnya. Persis
disebelah Pantai Bawana, masih dalam garis pantai yang sama, terdapat pula
pantai yang tak kalah cantik. Pantai ini diberi nama Watumalado. Sepanjang
pantai menyajikan hamparan pasir putih serta laut biru yang bening serta
beberapa batu-batu karang yang menjulang di tengah laut dan bibir pantai.
Pengunjung yang hendak pergi ke Pantai Bawana, dari
Jakarta bisa memilih penerbangan ke Pulau Sumba, turun di Bandara Tambolaka.
Biasanya pesawat bakal transit dahulu di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali
untuk ganti pesawat kecil menuju Bandara Tambolaka.
Kemudian dari Bandara Tambolaka dilanjutkan dengan
mengendari Taksi atau Travel menuju Pantai Bawana, ditempuh dalam waktu kurang
lebih 1 jam. ( Sumber Retno Wulandari)